Perbandingan OS ANDROID dengan OS BADA

Sistem operasi mobile adalah software utama yang melakukan manajemen dan kontrol terhadap hardware secara langsung serta manajemen dan mengontrol software-software lain sehingga software-software lain tersebut dapat bekerja. Sehingga suatu sistem operasi mobile akan bertanggung jawab dalam mengoperasikan berbagai fungsi dan fitur yang tersedia dalam perangkat ponsel tersebut seperti, schedulling task, keyboard, WAP, email, text message, sinkronisasi dengan aplikasi dan perangkat lain, memutar musik, camera, dan mengontrol fitur-fitur lainnya.

Selain berfungsi untuk mengkontrol sumber daya hardware dan software ponsel seperti keypad, layar, phonebook, baterai, dan koneksi ke jaringan, sistem operasi juga mengontrol agar semua aplikasi bisa berjalan stabil dan konsisten. Sistem operasi harus dirancang fleksibel sehingga para software developer lebih mudah menciptakan aplikasi-aplikasi baru yang canggih.

Banyak perusahaan ponsel yang membenamkan sistem operasi dalam produknya baik pada PDA, Smartphone maupun handphone. Perkembangan aplikasi atau game selular (mobile content) sangat cepat, perusahaan pembuat mobile Operating System (OS) telah berlomba untuk memasarkan produk-produk mereka dengan menciptakan fungsi-fungsi dan teknologi yang kian hari kian memanjakan pengguna smartphone dari segi entertainment dan fungsionalitas penggunaan selular untuk memudahkan tugas sehari-hari.

OS ANDROID

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

Android merupakan software berbasis kode komputer yang bisa didistribusikan secara terbuka (open source) sehingga programmer bisa membuat aplikasi baru di dalmnya, terdapat android Market yang menyediakan ribuan aplikasi baik yang gratis maupun berbayar, serta memiliki aplikasi native Google yang terintegrasi, seperti Gmail, Google Maps, dan Google Calendar.

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Ada beberapa hal menarik soal Android ini, diantaranya bahwa OS Android ini adalah gratis karena berbasis open-source dengan kernel Linux, sehingga vendor ponsel berlomba-lomba membenamkan OS ini ke produknya untuk menekan biaya. OS Android akan terus berkembang karena didukung oleh banyak developer besar yang tergabung dalam “Open Handset Alliance” seperti Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. saat ini versi pengembangan OS ini telah mencapai versi 2.0 dari sebelumnya generasi 1.6 dan 1.5.

Operasi sistem Android sudah memilki beberapa versi semenjak dirilisnya Operasi sistem ini, diantara versi-versinya adalah :

a. Android versi 1.1

Pada 9 maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail dan pemberitahuan email.

b. Android versi 1.5 (cupcake)

Pada pertengahan mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, menggugah video ke youtube dan gambar Picasa lansung dari telepon, dukungan Bluetood, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuiakan dengan sistem.

c. Donut (versi 1.6)

Dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik disbanding sebelumnya, penggunaan baterai indicator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus kamera, camcorder dan kemampuan dial kontak, teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel pengadaan resolusi VWGA)

d. Android versi 2.0/2.1 (Éclair)

Pada 3 desember 2009 kembali dilincurkan ponsel android dengan versi 2.0/2.1 (eclir). Perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2MP, digital Zoom dan Bluetooth 2.1.

Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi (killer appa-aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik.

Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi android. Aplikasi terkenal yang diubah kedalam sistem operasi android adalh Shazam, Backgrounds dan Weatherbug. Sistem operasi android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi android asli, contohnya ole Myspace dan facebook.

Penggunaan sistem operasi ini tidak hanya pada produk Smartphone saja, namun juga sudah mulai digunakan dalam sistem operasi dalam beberapa netbook.

Adapun fitur dari OS Android (dari Wikipedia) yaitu :

  • Mendukung peranti berlayar besar, layar sentuh dengan resolusi VGA, multi touch, bahkan dukungan terhadap grafik 3D berbasis OpenGL.
  • Mendukung konektivitas umum seperti GSM, CDMA, EV-DO, UMTS, WiFi dan WiMax.
  • Threaded messages untuk SMS.
  • Browser bawaan yang lengkap dan berbasis open-source dan meraih skor tinggi untuk test Acid3.
  • Mampu menjalankan Java berkat adanya implementasi Virtual Machine Compiler .
  • Mendukung multimedia lengkap seperti H.264, AMR, AAC, MIDI dsb.
  • Mendukung perangkat keras modern seperti foto dan video, navigasi GPS dan accelerometer.
  • Dukungan development environment termasuk device emulator, debugging, memory and performance profiling serta plugin untuk Eclipse IDE.
  • Dukungan aplikasi lengkap hingga 30.000 jenis program melalui Android Market, cukup download dan instal tanpa bantuan PC, baik yang versi gratis maupun bayar (bandingkan dengan OS Bada dari Samsung yang sifat toko aplikasinya tertutup).

OS BADA

Pada akhir tahun 2009 kemarin, Samsung mengumumkan bahwa mereka akan memakai sistem operasi buatan sendiri. Mereka menamakan sistem operasi tersebut dengan BADA, diambil dari bahasa Korea yang artinya lautan (ocean). Nama ini mencerminkan peluang tidak terbatas pembuatan aplikasi berbasis platform baru tersebut bagi para developer, maupun fungsi-fungsi yang akan dinikmati pemakainya. Bada dirancang sebagai sistem operasi terbuka (open platform). Karena itu, di arena sistem operasi mobile. Bada akan bersaing dengan Symbian, Android, dan Limo.

Samsung sudah siap membuka application store untuk BADA. Samsung juga sudah membangun ekosistem aplikasi mobilenya sendiri. Situs resmi Bada dapat diakses di bada.com sudah aktif sejak 10 november 2009. Di situs tersebut, disajikan semua informasi resmi mengenai Bada, termasuk update peluncuran produk, fitur, dan acara.

Bada mungkin hanya bisa ditemui pada ponsel Samsung yang memakai (touchwiz user interface). Samsung bada menawarakan kemudahan serta UI yang intuitif tanpa mengesampingkan efisiensi. Untuk meningkatkan kreatifitas dan interaksi penggunanya, Samsung bada memiliki flash control, web control, sensor gerakan, control fine-tuned vibration control dan face detection. Juga didukung oleh aplikasi context-aware berbasis sensor gerakan. Dengan menggunakan beragam sensor seperti akselerometer, gerakan miring, cuaca, proksimiti, dan sensor aktif, aplikasi yang dapat digunakan pengembangan teknologi mengimplementasikan context-aware dengan mudah. Samsung bada membedakan posisinya dengan mendukung layanan-sentris berbagai fitur seperti jejaring sosial, perangkat sinkronisasi, manajemen konten, layanan berbasis lokasi, dan layanan perdagangan. Semua didukung oleh back-end server Bada. Fitur inovatif khusus pengembang ini mendukung pengembang teknologi untuk mengimplementasikan berbagai layanan tanpa upaya tambahan.

Samsung juga akan membina komunitas developer dan pitching Bada untuk operator jaringan di seluruh dunia. Samsung juga membuat fitur utama sistem operasi seperti dialer, mesagging, dan address book yang tersedia untuk para developer sehingga aplikasi-aplikasi yang ada dapat menggabungkan fungsi perangkat dasar, selain itu berbagai palikasi layanan dapat berbagi informasi seperti jdawal, profil, konten, atau hubungan sosial yang berisi knfirmasi pengguna yang praktis agar dapat memberikan pelayanan lebih personal dan perluasan layanan yang koperatif. Basis bada yang fleksibel membuatnya mudah untuk diterapkan pda berbagai perangkat dibandingkan sistem operasi mobile lain.

Jadi para developer akan sangat mudah menciptakan aplikasi dan layanan. Perangkat ponsel yang berbasis BADA ini juga akan dapat mengakses konten dari toko aplikasi mobile milik Samsung. Bada menjadi OS (operating sistem) original dari Samsung.

Referensi :

http://bar0eb0eat.blogspot.com/2010/02/sistem-operasi-besutan-sendiri-milik.html

http://www.beritateknologi.com/samsung-luncurkan-platform-sistem-operasi-mobile-nya-sendiri-yang-diberi-nama-bada/,
http://inilah.com/news/read/teknologi/2010/02/16/348182/samsung-rencanakan-ponsel-bada-murah/

http://www.belajar-sendiri.com/2010/01/bada-sistem-operasi-platform-mobile.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Android_%28sistem_operasi%29

Cara Kerja Jaringan Wireless

Untuk menghubungkan sebuah computer yang satu dengan yang lain, maka diperlukan adanya Jaringan Wireless. Menurut sebuah buku yang bersangkutan, supaya komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga komponen dibutuhkan, yaitu:

  1. Sinyal Radio (Radio Signal).
  2. Format Data (Data Format).
  3. Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).

Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7 Model Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:

  1. Physical Layer (Lapisan Fisik)
  2. Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
  3. Network Layer (Lapisan Jaringan)
  4. Transport Layer (Lapisan Transport)
  5. Session Layer (Lapisan Sesi)
  6. Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
  7. Application Layer (Lapisan Aplikasi)

Masing-masing dari ketiga komponen yang telah disebutkan di atas berada dalam lapisan yang berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol lapisan yang berbeda. Sebagai contoh:

Sinyal Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.

Lebih jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.

http://bluewarrior.files.wordpress.com/2009/11/cara-kerja-jaringan-wireless.jpg?w=250&h=235

Bagaimana sinyal radio dapat diubah menjadi data digital?

Prinsip dasar yang digunakan pada teknologi wireless ini sebenarnya diambil dari persamaan yang dibuat oleh James Clerk Maxwell di tahun 1964.

Dalam persamaan itu, dengan gamblang dan jelas Maxwell berhasil menunjukkan fakta bahwa, setiap perubahan yang terjadi dalam medan magnet itu akan menciptakan medan-medan listrik. Dan sebaliknya, setiap perubahan yang terjadi dalam medan-medan listrik itu akan menciptaken medan-medan magnet.

Lebih lanjut Maxwell menjelaskan, saat arus listrik (AC atau alternating current) bergerak melalui kabel atau sarana fisik (konduktor) lainnya, maka, beberapa bagian dari energinya akan terlepas ke ruang bebas di sekitarnya, lalu membentuk medan magnet atau alternating magnetic field.

Kemudian, medan magnet yang tercipta dari energy yang terlepas itu akan menciptakan medan listrik di ruang bebas, yang kemudian akan menciptakan medan magnet lagi, lalu medan listrik lagi, medan magnet lagi, dan seterusnya, hingga arus listrik yang asli atau yang pertama terhenti (terputus, red).

Bentuk energy yang tercipta dari perubahan-perubahan ini, disebut dengan radiasi elektromagnetik (electromagnetic radiation), atau biasa kita kenal sebagai gelombang radio. Itu artinya, radio dapat di definisikan sebagai radiasi dari energi elektromagnetik yang terlepas ke udara (ruang bebas).

Alat yang menghasilkan gelombang radio itu biasa dinamakan TRANSMITTER. Lalu alat yang digunakan untuk mendeteksi dan menangkap gelombang radio yang ada udara itu, biasa dinamakan RECEIVER.

Agar kedua alat ini (transmitter dan receiver) lebih fokus saat mengirim, membuat pola gelombang, mengarahkan, meningkatkan, dan menangkap sinyal radio, ke dan dari udara, maka dibantulah dengan alat lain, yaitu ANTENA.

Berkat persamaan dari Maxwell, transmitter, receiver, serta antena, yang kemudian disatukan dalam semua peralatan wireless LAN itulah, maka komputer bisa berkomunikasi, mengirim dan menerima data melalui gelombang radio, atau biasa disebut dengan wireless netwok.

Begitu banyak stasiun Radio dengan frequency yang berbeda-beda agar tidak saling bertabrakan, gelombang radio yang akan dikirimkan ke udara itu bisa diatur frequencynya. Yaitu dengan cara mengatur atau memodifikasi arus listrik yang berada pada peralatan pengirim dan penerima tadi (transmitter, receiver).

Dan jarak yang menjadi pemisah antar frequency dinamakan SPECTRUM. Lalu, bagian terkecil dari spectrum disebut dengan BAND. Dan untuk mengukur jumlah perulangan dari satu gelombang ke gelombang yang terjadi dalam hitungan detik, digunakanlah satuan HERTZ (Hz).

Hertz, diambil dari nama orang yang pertama kali melakukan percobaan mengirim dan menangkap gelombang radio, yaitu HEINRICH HERTZ. Satu hertz dihitung sebagai jarak antara satu gelombang ke gelombang berikutnya. Dan sinyal radio itu umumnya berada pada frequency ribuan, jutaan, atau milyaran hertz (KHz, MHz, GHz). Dengan mengatur frequency itulah maka sinyal radio bisa tidak saling bertabrakan.

Referensi:

http://joglosmart-comp.blogspot.com/2009/01/bagaimana-cara-kerja-wireless-network.html

http://imronayubi.wordpress.com/osi/

http://id.shvoong.com/exact-sciences/1733508-apa-saja-tujuh-lapisan-model/