Metode Ilmiah


Pengertian Metode Ilmiah

Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Pelaksanaan metode ilmiah ini meliputi enam tahap, yaitu:

1. Merumuskan masalah.

Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.

Hal - hal yang harus diperhatikan:

a. Masalah menyatakan adanya keterkaitan antara beberapa variable atau lebih.

b. Masalah tersebut merupakan masalah yang dapat diuji dan dapat dipecahkan.

c. Masalah disusun dalam bentuk pertanyaan yang singkat, padat, dan jelas.

2. Merumuskan Teori.

Segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Mengumpulkan keterangan – keterangan dan informasi, baik secara teori maupun data – data fakta di lapangan. Dari keterangan – keterangan dan informasi tersebut diperoleh penjelasan sementara terhadap permasalahan yang terjadi.

3. Merumuskan hipotesis.

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan hipotesis:

· Ditulis dalam pernyataan.

· Sederhana dan jelas.

· Berdasarkan keterangan – keterangan atau informasi yang dikaji baik dari sumber bacaan maupun fakta.

4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.

Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.

5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).

6. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa diterima. Dan sebaliknya bila hasil hasil uji tidak terdapat hipotesis yang mendukung maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima kemudian dianggap menjadi bagian dai pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan yakni mempunyai perangkat penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelum serta teruji kebenarannya.

0 komentar:

Posting Komentar